Reiki Usui dan Tibetan ... bedanya apa sih ?

Pertama kali mengenal reiki, yang aku pelajari adalah tradisi usui atau nama yang menyebar luaskan nama "Reiki". lalu di toko buku yang sama "Gramedia", saya kenal juga dengan reiki tradisi indo-tibetan, atau reiki tumo. kenapa indo-tibetan ? karena sang GrandMaster mengakui mempelajarinya dari daerah tibet tanpa pernah pergi kesana pada saat mempelajarinya (cmiiw), jadi saya bilang indo-tibetan karena beliau memperkenalkannya di Indonesia.


lalu ... apa sih bedanya ?

Oh ... ternyata ada sangkut pautnya dengan istilah Kundalini. wow untuk ngebahas yang satu ini bisa bikin satu buku sendiri dengan tiga volume terpisah nih.... kalau pengalaman saya, pada awalnya, sederhananya kundalini adalah rasa anget-anget panas dan grenyeng-grenyeng yang berasa dari tulang ekor ... nah ... spesifik kan. karena memang itu penggambaran yang banyak dijelaskan dari berbagai sumber ... "api", beberapa menggambarkannya dengan ular, naga api, burung phoenix, kumparan, dllsbg.

ya .. itulah bedanya (katanya) sementara dalam tradisi usui dalam sistem saluran energinya tidak menyinggung nyinggung mengenai keterlibatan kundalini dalam sistemnya, sementara reiki tumo melibatkan kundalini dalam sistem nya. berhubung saya belum bisa lihat atau memastikan saya tidak tahu deh bener atau tidaknya ...

lalu pengaruhnya apa ? gini ... ibarat mesen pizza, mau ekstra keju apa ngga ? tapi tetep sama-sama beralaskan roti kan. mau tambah keju juga boleh ... bagi yang suka atau perlu tambahan gizi dan berat badan. ngga juga ngga papa toh ? toh pizza-pizza juga ... nanti belakangan aku tahu ternyata dalam pizza eh reiki, ternyata "topping"nya itu ngga cuman daging atau keju aja ... ada zaitun (yang doyan orang yunani), gurita (yang doyan orang jepang), jagung, udang, dll bisa disesuaikan dengan daerah tempat pizza itu dibuat dan diperuntukkan.

kembali lagi ke topik, tapi memang begitu yang aku alami. sensasi anget-anget panas memang dirasakan setelah mempelajari reiki tumo asuhan pak Irmansyah Effendi itu. selain itu enaknya belajar dilokakarya itu adalah makanannya ... buffet ...yes!!! ada sushinya lagi ... double yes!!!

Wajar dan Sederhana



Saksikan dengan TelitiHati–hatiTertibPerhatianWaspada melalui inderamu
Akui dengan TenangSabarSadarNrimoPasrah melalui jiwamu
(Abah Agung Soekarso Panca Komara)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
meditasi, nafas, pikiran, tiga kata kunci ini terus aja berputar - putar. Seperti kesatuan yang ngga terpisahkan. Menarik untuk selalu dikaji. Buahnya pun banyak dan bervariasi.